Tuesday, April 16, 2013

WUJUDKAN IMPIAN ANDA UNTUK SEGERA HAMIL

Ketidaksuburan atau masalah sulit mendapatkan momongan, dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah infertilitas. Yang dimaksud dengan infertilitas adalah kondisi berikut: pasangan suami istri yang belum mempunyai anak walaupun sudah berhubungan intim secara teratur tanpa alat kontrasepsi dalam kurun waktu satu tahun.
Jadi pertama-tama dari definisi dulu, apakah Anda sudah termasuk dalam kategori tidak subur (infertil)? Bila Anda dan pasangan Anda belum punya anak walaupun dalam berhubungan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi, maka tanyakan dulu kepada diri Anda, sudah berapa lama?
Yang penting untuk Anda ketahui adalah tentang jenis infertilitas. Infertilitas itu ada dua jenis, yaitu infertil primer dan infertil sekunder.
Infertil primer adalah infertilitas yang terjadi pada wanita yang memang belum pernah hamil sedangkan infertil sekunder terjadi pada wanita yang sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya. Kebanyakan yang terjadi di masyarakat adalah infertil primer.
Berdasarkan penelitian, di indonesia setidaknya ada 12% atau sekitar 3 juta pasangan yang berdomisili di kota maupun di desa yang tidak kunjung mendapat kehamilan sampai di tahun kedua usia pernikahan mereka.
Yang disayangkan adalah masih banyaknya pihak yang menyalahkan pihak istri sebagai pihak yang mandul (infertil). Padahal kemandulan tidak selalu terjadi pada wanita, tetapi bisa juga pada pria. Perlu diketahui bahwa terganggunya sistem reproduksi pria juga dapat menunda terjadinya kehamilan.

Secara garis besar, penyebab infertilitas yang paling sering ditemui di masyarakat antara lain:
1. Sperma Buruk
Kualitas sperma menentukan terjadinya kehamilan. Hal ini menyangkut bentuk sperma dan gerakannya yang tidak sempurna. Sperma dengan struktur dan gerakan yang tidak normal tidak akan mampu mencapai sel telur.
Yang kedua adalah konsentrasi sperma yang rendah. Normalnya, konsentrasi sperma yang sehat adalah 20 juta atau lebih sperma/ml semen. Kurangnya konsentrasi sperma bisa jadi akibat memakai celana ketat, alkohol, merokok, kelelahan, atau terlalu sering berejakulasi.
2. Kelainan Genetik
Kelainan genetik atau disebut dengan sindroma Klinefelter menyebabkan seorang pria mempunyai satu kromosom Y dan dua kromosom X. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan testis sehingga pria tersebut sedikit saja atau bahkan tidak memproduksi sperma sama sekali.
3. Gangguan Hormon
Hormon testosteron yang terganggu dapat menghambat produksi sperma. Untuk merangsang agar testis memproduksi sperma, diperlukan hormon dari kelenjar ptituari. Bila hormon tersebut terganggu, jumlah menurun atau bahkan tidak ada, maka testis tidak akan bekerja sempurna.
4. Impotensi
Jika aliran darah ke penis tidak normal maka penis tidak akan bisa berdiri dan berejakulasi.
5. Varikokel
Varikokel adalah pelebaran pembuluh darah vena didaerah buah zakar.
6. Saluran Sperma yang tersumbat
Hal ini bisa saja merupakan bawaan lahir, atau adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
7. Pengaruh radiasi dan obat
Radiasi dan obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas sperma, fungsi testis dan hormon reproduksi dan menyebabkan masalah kesuburan.
1. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang normalnya tumbuh dalam rahim justru tumbuh di luar rahim.
2. Faktor hormon
Kelainan hormon tertentu dapat menganggu siklus menstruasi dan tentunya membawa pengaruh besar kepada masalah sulit hamil
3. Menopause dini
Menopause dini adalah kondisi dimana wanita mengalami menopause sebelum berusia 40 tahun. Menopause dini dapat diakibatkan oleh kelainan imunitas, kemoterapi, radioterapi dan merokok.
4. Penyumbatan Tuba Fallopi
Sperma suami tidak akan sampai ke sel telur istri bila saluran yang dikenal dengan tuba fallopi tersumbat atau mengalami kerusakan. Penyebabnya sebagian besar karena infeksi.
5. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah gangguan hormonal yang umum terjadi pada masa reproduktif wanita.
6. Tumor dan kanker Rahim
Tumor dinding rahim yang jinak atau ganas dapat menyebabkan infertilitas.
7. Stres, anoreksia dan kegemukan
Jangan menganggap remeh faktor psikologis seperti stress. Dalam masalah infertilitas, faktor mental sangat berpengaruh. Demikian halnya dengan kondisi kelebihan berat badan (kegemukan) yang sangat berpengaruh terhadap kesuburan istri.