WUJUDKAN IMPIAN ANDA UNTUK SEGERA HAMIL
Ketidaksuburan
atau masalah sulit mendapatkan momongan, dalam dunia kedokteran dikenal
dengan istilah infertilitas. Yang dimaksud dengan infertilitas adalah
kondisi berikut: pasangan suami istri yang belum mempunyai anak walaupun
sudah berhubungan intim secara teratur tanpa alat kontrasepsi dalam
kurun waktu satu tahun.
Jadi
pertama-tama dari definisi dulu, apakah Anda sudah termasuk dalam
kategori tidak subur (infertil)? Bila Anda dan pasangan Anda belum
punya anak walaupun dalam berhubungan tidak pernah menggunakan alat
kontrasepsi, maka tanyakan dulu kepada diri Anda, sudah berapa lama?
Yang penting untuk Anda ketahui adalah tentang jenis infertilitas. Infertilitas itu ada dua jenis, yaitu infertil primer dan infertil sekunder.
Infertil
primer adalah infertilitas yang terjadi pada wanita yang memang belum
pernah hamil sedangkan infertil sekunder terjadi pada wanita yang sudah
pernah hamil dan melahirkan sebelumnya. Kebanyakan yang terjadi di
masyarakat adalah infertil primer.
Berdasarkan
penelitian, di indonesia setidaknya ada 12% atau sekitar 3 juta
pasangan yang berdomisili di kota maupun di desa yang tidak kunjung
mendapat kehamilan sampai di tahun kedua usia pernikahan mereka.
Yang
disayangkan adalah masih banyaknya pihak yang menyalahkan pihak istri
sebagai pihak yang mandul (infertil). Padahal kemandulan tidak selalu
terjadi pada wanita, tetapi bisa juga pada pria. Perlu diketahui bahwa
terganggunya sistem reproduksi pria juga dapat menunda terjadinya
kehamilan.
Secara garis besar, penyebab infertilitas yang paling sering ditemui di masyarakat antara lain:
1. Sperma Buruk
Kualitas
sperma menentukan terjadinya kehamilan. Hal ini menyangkut bentuk
sperma dan gerakannya yang tidak sempurna. Sperma dengan struktur dan
gerakan yang tidak normal tidak akan mampu mencapai sel telur.
Yang
kedua adalah konsentrasi sperma yang rendah. Normalnya, konsentrasi
sperma yang sehat adalah 20 juta atau lebih sperma/ml semen. Kurangnya
konsentrasi sperma bisa jadi akibat memakai celana ketat, alkohol,
merokok, kelelahan, atau terlalu sering berejakulasi.
2. Kelainan Genetik
Kelainan
genetik atau disebut dengan sindroma Klinefelter menyebabkan seorang
pria mempunyai satu kromosom Y dan dua kromosom X. Hal ini mempengaruhi
pertumbuhan testis sehingga pria tersebut sedikit saja atau bahkan tidak
memproduksi sperma sama sekali.
3. Gangguan Hormon
Hormon
testosteron yang terganggu dapat menghambat produksi sperma. Untuk
merangsang agar testis memproduksi sperma, diperlukan hormon dari
kelenjar ptituari. Bila hormon tersebut terganggu, jumlah menurun atau
bahkan tidak ada, maka testis tidak akan bekerja sempurna.
4. Impotensi
Jika aliran darah ke penis tidak normal maka penis tidak akan bisa berdiri dan berejakulasi.
5. Varikokel
Varikokel adalah pelebaran pembuluh darah vena didaerah buah zakar.
6. Saluran Sperma yang tersumbat
Hal ini bisa saja merupakan bawaan lahir, atau adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
7. Pengaruh radiasi dan obat
Radiasi
dan obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas sperma, fungsi
testis dan hormon reproduksi dan menyebabkan masalah kesuburan.
1. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang normalnya tumbuh dalam rahim justru tumbuh di luar rahim.
2. Faktor hormon
Kelainan hormon tertentu dapat menganggu siklus menstruasi dan tentunya membawa pengaruh besar kepada masalah sulit hamil
3. Menopause dini
Menopause
dini adalah kondisi dimana wanita mengalami menopause sebelum berusia
40 tahun. Menopause dini dapat diakibatkan oleh kelainan imunitas,
kemoterapi, radioterapi dan merokok.
4. Penyumbatan Tuba Fallopi
Sperma
suami tidak akan sampai ke sel telur istri bila saluran yang dikenal
dengan tuba fallopi tersumbat atau mengalami kerusakan. Penyebabnya
sebagian besar karena infeksi.
5. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah gangguan hormonal yang umum terjadi pada masa reproduktif wanita.
6. Tumor dan kanker Rahim
Tumor dinding rahim yang jinak atau ganas dapat menyebabkan infertilitas.
7. Stres, anoreksia dan kegemukan
Jangan
menganggap remeh faktor psikologis seperti stress. Dalam masalah
infertilitas, faktor mental sangat berpengaruh. Demikian halnya dengan
kondisi kelebihan berat badan (kegemukan) yang sangat berpengaruh
terhadap kesuburan istri.